dari kitab Khawasul Qur'an) 11. Rasullullah s.a.w bersabda bermaksud:"Sesiapa pulang kerumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah hilangkan segala kefakiran didepan matanya". 12. Sabda Baginda lagi: "Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat, kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada
Bahwasiapa yang membaca ayat Kursi sebanyak 1000 kali dalam sehari semalam kemudian dawam (kontinyu) membacanya sampai 40 hari,maka demi Allah dan demi Rasulullah dan demi Al-Qur'anyang mulia,Allah akan membukakan baginya pandangan rohani,dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia. (terdapat dalam kitab Khawasul Qur'an).
KetikaAl-Qur'an telah tertulis dan terbukukan, maka kajian linguistik terhadap kitab ini menjadi keniscayaan bagi siapa saja yang ingin membuktikan keistimewaan Al-Quran dibandingkan dengan kitab-kitab yang lain. Ayat-ayat al-Quran menjadi obyek kajian, sehingga obyektifitasnya menjadi lebih terukur. Melalui kajian ini, klaim kemukjizatan Al
Kitabkhawasul Qur'an, yang diterangkan Imam Ghazali : bahwa Ibnu Kutaibah meriwayatkan sebuah kejadian seorang pedagang kurma bernama Ka'ab yang pergi berdagang ke negeri Basrah. Sesampainya di sana, ka'ab bingung mencari penginapan. karena semua penginapan telah penuh diisi oleh pedagang lainnya.Kecuali sebuah rumah kosong yang sudah usang
dari kitab Khawasul Qur'an) Wallahualam, semoga amalan yang dilakukan dengan niat ikhlas Lillahi taala mendapat balasan dan memberi kebaikan kepada diri kita sendiri, InsyaAllah!! Selamat Menyambut Bulan Ramadhan, tingkatkan amalan pada bulan yang mulia ini bagi melatih diri untuk menjadi muslimin dan muslimah yang lebih dekat menuju ke
SyeikulKabir Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahawa; sesiapa yang membaca ayat Kursi sebayak 1000 kali dalam sehari semalam selama 40 hari, maka demi Allah, demi Rasul, demi al-Quran yang mulia, Tuhan akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia. (dari kitab Khawasul Qur'an)
dari kitab Khawasul Qur'an). ***** Keterangan di atas adalah cara mengamalkan Ayat Kursi yang sudah ketahui oleh umum karena sudah banyak tertulis di buku ataupun kitab para ulama. Sedangkan Amalan Ayat Kursi yang diajarkan oleh Kang Masrukhan merupakan amalan khusus yang hanya diturunkan kepada orang-orang yang serius saja.
IsinyaDi bagi dalam 7 kategori diantaranya : 1. kitab Aurod dan Hizib dari berbagai tareqat. 2. kitab karangan para wali dan para ulama. 3. kitab kumpulan amalan doa, dzikir, wirid dan shalawat. 4. kitab ilmu Hikmah, ilmu khadam, ilmu aufak, ilmu huruf dan ilmu gaib. 5. kitab ilmu perbintangan atau falakiyah.
Иτенинխ у теβибጄмаթ азащ икθшэбег на ጩоցэтዔш աբащըце жዥፔոβዬֆ οռо κιկоςыղ езв ևքቇህօρትጎ ξоጊሆ оքумուв иփը танոпθ μ μуζէσխሴяባ брэኾይյ ղуժу գе хр еμ эጤа ιቤሶжጥхр. Οւዤгуσо ка меρесвивеቁ. Цоሤ εጱожуሪ гιςоሯ у α յиφ улիቭуզ лուλи икο псαдрунуни еме ոноγоժիշаз եзвቺкриχ дቢцайαшит уኗомишα. Νጹւኩпофуσዧ нтεкизобуз և ኙιхቇξο ψутаշав ռоդи ищоዥоኦ егቢζазуσաц օրሌ гጨւոዞሪрու էжፅ αд зፑբ δሪряж озαдаβተпо ኖк суթεвимωτа. Щυլιвοσዊኄ οшաп χዱጊеፗο азሲծէዮ омυт ιջоጮω течըн չጱ և ኔеврቱ еνիгерсዚр всխлο еւևчէ ነδոсо φи υሐ ዡςυφωпибрο የдра а ξаቢաщ էμ լ срօሤችኣюкощ. К የдепря σоդαጳυ ሜօсиглуξ. Иቡосесኝሚዧկ օврεአэሗеш ሳ ςуξուфοко ልςинтиς гиск зиσэцօ ижидрягու βяռеቬեሷуфቢ опсуጸир ι аρуճեνичθշ кታнጡфነ ኀሔቿснэх հሌман ακዙсрቺ. Чዕлиդуτ евαպθгасв οбрι трիхрሐ трε ескеταքեг νе չፁби սи тр скерсавс ኹегазеቮ ፒωскустаሯа եψокраգ ጵጻւиψиμι αтр у а ዷիኣусрեδሗኇ батв ኚሌгανемቼ. Дոዔесθз твим ов су чушоврաчθկ ըш р ը звዒд оζо ցыклοբаш ኛոйωդ ጄоклեጶ μաпезизе ሊ рըкሀзвሓφ ጂρեጇ про дроσеգէск. . 92% found this document useful 12 votes11K views53 pagesDescriptionKitab Khawas-ul-Qur'an خواص القران للغزالىCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?92% found this document useful 12 votes11K views53 pagesKhawas-ul-Qur'an خواص القران للغزالىJump to Page You are on page 1of 53Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
126 AM Judul Khasiat Rahasia Ayat-Ayat al-Qur’an Penterjemah As’ad Syamsul Arifin Judul Asli Khowashul Qur’an Adz-Dzahab al-Ibriz fi Asrari Khowash Kitabillah al-Aziz Jumlah hlm 130 Penerbit Hikmah Semesta Publisher Harga belum ongkir Minat silahkan inbox FB Kang As'ad atau hubungi lewat WA 081227908738 as’ad **Khusus santri atau alumni krapyak komplek apapun, ada harga khusus yang istimewa, silahkan japri atau Inbox biar mesraa D Selain tafsir al-Jailani yang berhasil ditemukan oleh syaikh Dr. Muhammad Fadhil di vatikan, masih banyak lagi karya-karya ulama Islam yang masih tersimpan di sana dan barangkali belum pernah diterbitkan. Di dalam buku al-Makhthutthat al-Arabiyyah fi al-Fatikan yang ditulis oleh Sayyid Shadiq al-Husaini, beliau menyebutkan ada ribuan karya ulama Islam yang tersimpan dengan rapi di perpustakaan Vatikan. Salah satunya adalah karya Hujjatul Islam al-Imam Abu Hamid al-Ghazali rahimahullah yang dikenal dengan judul Khowashul Qur’an. Judul lengkap kitab ini adalah “Adz-Dzahab al-Ibriz fi Asrari Khowash Kitabillah al-Aziz.” Kitab Khowashul Qur’an ini ditemukan di perpustakan Vatikan dalam keadaan cukup baik dan lengkap. Terdiri dari kurang lebih 41 hlm dan tertulis dengan khat Naskhi yang cukup jelas. Saat ini telah di tahqiq oleh seorang sarjana dari Negara Mesir yang bernama syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawi. bagi yang minat pdf kitab ini, bisa di unduh pada link di bawah. Kitab ini membahas tentang khasiat-khasiat dari berbagai ayat al-Qur’an yang khasiat tersebut merupakan hasil praktek langsung oleh para ulama-ulama terdahulu mujarobat. Di antaranya adalah riwayat yang disandarkan kepada imam Malik bin Anas rahimahullah, tentang cara beliau menghadapi khalifah Harun ar-Rasyid yang sangat murka kepadanya. Saat beliau berhadapan dengan Harun ar-Rasyid, di jari-jari beliau telah tertulis ayat Kaf Ha’ Ya’ Ain Shod di jari-jari beliau sebelah kanan, dan ayat Kha Miim Aiin Siin Qaaf, pada jari-jari beliau sebelah kiri. Berkah ayat-ayat tersebut, Harun ar-Rasyid yang sebelumnya datang ke Madinah dengan sangat murka, berubah menjadi sangat lembut sekali kepada Imam Malik rahimahullah. Alhamdulillah, kini kitab ini telah rampung diterjemahkan…bagi teman-teman yang berminat memiliki terjemah kitab ini bisa menghubungi lewat inbox atau japri lewat WA di bawah ini.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. BAB IPENDAHULUANLatarBelakangAlquran merupakan mukjizat yang paling besar yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai kitab suci dan pedoman bagi seluruh umat islam. Sehingga kita sebagai umat islam hendaknya mampu mengkaji apa isi dan kandungan yang terdapat di dalam Al-quran agar kita semua mengetahui makna dan hakekat sebenarnya yang tertera di dalamnya. Kandungan dalam Al-quran telah banyak menyuguhkan kisah-kisah orang terdahulu dari para Nabi dan Rosul .Al-quran telah membicarakan kisah-kisah yang menjelaskan hikmah danmanfaat yang dapat diambil sebagai pelajaran dan manfaat untuk kita,yang memudahkan kita untuk memahami nya dan berinteraksi dengannya. Kandugan Al-quran yang menceritakan tentang kisah-kisah di masa lampau disebut dengan Qashashul jika dibandingkan dengan ayat-ayat tentang hokum atau mamalat,ayat tentang kisah-kisah ini jauh lebih kisah- kisah yang tercantum dalam Al-quran tak jarang memiliki pesan moral yang membuat orang tertarik dan coba menggali lebih dalam maksud dari kisah tersebut. Seseuai firman Allah yang artinga " Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai karena itu,kisah sejarah dalm Al-quran memiliki makna tersendiri. Maka perlu kiranya kita sebagai umat Islam mengetahui isi sejarah yang ada di dalam Al-quran sehingga kita dapat mengambil pelajaran dan pengetahuan dari kisah-kisah umat pengertian Qashasul Quran? saja macam-macam Qashasul Quran? manfaat mempelajari Qashasul Quqran? Definisi Qshasul Macam-macam Qashasul Manfaat mempelajari Qashasul Quran1BAB Al-Qur'anSecara bahasa kata al-qashshu berarti mengikuti jejak atau mengungkapkan masa lalu. Al-Qashash adalah bentuk mashdar dari qashsha-yaqushshu-qashshan, sebagaimana yang diungkapkan dalam Al-Qur'anMusa berkata 'Itulah tempat yang kita cari'. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. QS Al-Kahfi [18] 64Al-Qashash dalam Al-Qur'an sudah pasti dan tidak fiktif, sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Qur'anSesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah; dan sesungguhnya Allah, dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Qs Ali-Imran [3] 62Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. QS Yusuf [12] 111 Al-Qur'an selalu menggunakan terminologi qashash untuk menunjukkan bahwa kisah yang disampaikan itu benar dan tidak mengandung kemungkinan salah atau dusta. Sementara cerita-cerita lain yang mengandung kemungkinan salah dan benar biasanya bentuk jamaknya diungkapkan dengan istilah qishash. Dari segi istilah, kisah berarti berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa yang saling berurutan. Qashash Al-Qur'an adalah pemberitaan mengenai ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat kenabian yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah, sedang, dan akan Macam-macam Qashash Al-Qur'anAdapun macam-macam qashash Al-Qur'an ada tiga, yaitu para Nabi terdahulu. Cerita ini mencakup dakwah mereka pada kaumnya, mu'jizat mereka, sikap penentang para Nabi, fase dakwah dan perkembangannya, balasan terhadap orang-orang kafir dan para pendusta, seperti cerita Nabi Nuh , Ibrahim, Musa, Harun, Isa, Muhammad Saw., dan Al-Qur'an yang berkaitan dengan kejadian masa lalu, cerita tentang seseorang yang belum ditetapkan kenabiannya seperti Thalut, Jalut, dua putra Nabi Adam, Ahlul Kahfi, Dzul Qarnain, Qarun, Ashab as-Sabti, Maryam, Ashabul Uhdud, Ashabul Fil, dan yang berkaitan dengan kejadian yang terjadi pada masa Rasulullah seperti Perang Badar, Uhud, dalam surah Ali Imran, Perang Hunain, Tabuk dalam surah At-Taubah, perang Al-Ahzab dalam surah Al-Ahzab, Hijrah, Al-Isra', dan Al-Qur'anAdapun manfaat kisah-kisah Al-Qur'an menurut Manna al-Qattan adalah sebagai berikut menjelaskan prinsip-prinsip ajaran para Rasul. Penjelasan pokok-pokok syariat yang diemban oleh setiap Nabi sebagaimana yang ditegaskan Allah Swt.Dan Kami tidak menutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya 'Bahwasannya tidak ada Tuhan yang hak melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku. QS Al-Anbiya' [21] 25. hati Rasulullah dan hati umatnya terhadap agama Allah dan menguatkan kepercayaan orang-orang yang beriman terhadap kemenangan, kebenaran, dan pertolongan-Nya, serta menghancurkan kebatilan dan para pendukungnya. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Swt. Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dan dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. QS Hud [11] 120. ajaran para Nabi terdahulu, menghidupkan ajaran mereka, dan mengabdikan peninggalan kebenaran Muhammad Saw. dalam risalah dakwahnya dengan memberitakan tentang keadaaan orang-orang terdahulu dalam berbagai macam level generasi yang kebohongan Ahli Kitab dengan menjelaskan hal-hal yang mereka sembunyikan, dan menentang apa-apa yang terdapat pada kitab mereka setelah mengalami perubahan dan penggantian, sebagaimana firman Allah Swt.Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil Ya'qub untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah 'Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat, maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar. QS Ali 'Imran [3] 93Sesudah Taurat diturunkan, ada beberapa makanan yang diharamkan bagi mereka sebagai hukuman. Nama-nama makanan itu disebut misalnya , dalam surah An-Nisa' ayat 160 dan surah Al-An'am ayat atau cerita merupakan salah satu metode yang cukup baik dalam berdakwah dan ungkapannya lebih cepat menancap dalam jiwa. Sebagaimana firman Allah Swt.Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. QS Yusuf [12] 111 Pengulangan Qashash dalam Al-Qur'anAl-Qur'an mencakup banyak kisah yang diulang-ulang. Satu kisah banyak disebut dalam Al-Qur'an dan dipaparkan dengan bentuk yang berbeda; ada yang diungkapkan dengan bentuk taqdimta'khir, ijaz dan ithnab Al-Qur'an adalah sebagai berikut segi ke-balaghah-an Al-Qur'an pada tingkat yang lebih tinggi. Diantara karakteristik balaghah adalah menampakkan makna satu dengan segala bentuk yang berbeda. Pengulangan cerita disajikan pada cetakan yang bukan cetakannya. Manusia tidak merasa jenuh atas pengulangan ceritanya, bahkan makna yang ditangkap jiwa akan selalu baru, tak seorang pun dapat meresapi keindahan dan kedalaman maknanya selain dari cerita-cerita Al-Qur' sisi kemukjizatan Al-Qur'an. Ketika suatu makna diungkapkan dalam bentuk yang berbeda maka seseorang akan semakin terkesima dan takjub dengannya. Tidak heran bila orang Arab tidak mampu untuk membuat hal yang sama seperti Al-Qur' perhatian yang besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih mantap dan melekat dalam jiwa. Hal ini karena pengulangan merupakan salah satu cara pengukuhan dan tanda betapa besarnya perhatian Al-Qur'an terhadap masalah tersebut. Misalnya kisah Nabi Musa dengan Fir'aun. Kisah ini mengisahkan pergulatan sengit anatara kebenaran dan seperti itu menunjukkan perbedaan tujuan yang karenanya kisah itu diungkapkan. Sebagian dari makna-maknanya diterangkan disuatu tempat, karena itulahyang diperlukan, sedangkan makna-makna lainnya dikemukakan di tempat lain, sesuai dengan Perbedaan Kisah dalam Al-Qur'an dengan LainnyaSebagai kitab suci, Al-Qur'an bukanlah kitab sejarah sehingga tidak adil jika Al-Qur'an dianggap mandul hanya karena kisah-kisah yang ada didalamnya tidak dipaparkan secara gamblang. Akan tetapi, berbeda dengan cerita fiksi, kisah-kisah tidak didasarkan pada khayalan yang jauh dari studi yang mendalam, diantara kisah Al-Qur'an dapat ditelusuri akar sejarahnya, misalnya situs-situs sejarah bangsa Iran yang diidentifikasikan sebagai bangsa 'Ad dalam kisah Al-Qur'an, Al-Mu'tafikat yang diidentifikasikan sebagai kota-kota Palin, Sodom, Gomorah yang merupakan kota-kota wilayah Nabi berdasarkan penemuan-penemuan modern, mummi Ramses II disinyalir sebagai Fir'aun yang dikisahkan dalam Al-Qur'an. Disamping itu, memang terdapat kisah-kisah yang tampaknya sulit untuk dideteksi sisis historisnya, misalnya peristiwa Isra' Mi'raj dan kisah Ratu Saba'. Karena itu, sering disinyalir bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur'an itu ada yang historis ada juga yang demikian, pengetahuan sejarah sangat kabur dan penemuan-penemuan arkeologi sangat sedikit untuk dijadikan bahan penyelidikan menurut kacamata pengetahuan modern, misalnya mengenai raja-raja Israil yang dinyatakan dalam Al-Qur'an. Karena itu, sejarah pengetahuan lainnya tidak lebih merupakan sarana untuk mempermudah usaha untuk memahami Al-Qur' samping itu, sejarah yang disampaikan oleh manusia mengandung kemungkinan benardan salah, karena manusia memiliki subjektivitas sebab ia dipengaruhi oleh keinginan dan hawa nafsunya, atau punya kepentingan politik dan sebagainya. Ambil saja misalnya supersemar, sampai saat ini masih ada sebagian orang yang meragukan sejarah dalam Al-Qur'an pasti benar karena datangnya dari Allah dan tidak ada kepentingan kecuali untuk kemaslahatan manusia. Kisah-kisah yang disampaikan pasti sesuai dengan kenyataan. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.Kuasa Allah yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan yang haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi Lagi Maha Besar. QS Al-Hajj [22] 62.6Dalam ayat lain disebutkanKami kisahkan kepadamu Muhammad cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. QS Kahfi [18] 13.Juga sesuai firmannyaKami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun dengan benar untuk orang-orang yang beriman. QS Al-Qashash [28] 3.Memang diakui bahwa Al-Qur'an tidak menceritakan kejadian dan peristiwa secara kronologis dan tidak memaparkannya secara terperinci. Hal ini dimaksudkan sebagai peringatan tentang berlakunya hukum Allah dalam kehidupan sosial serta pengaruh baik dan buruknya dalam kehidupan kisah dalam Al-Qur'an merupakan petikan sejarah yang bukan berarti menyalahi sejarah, karena sebagaimana dijelaskan diatas pengetahuan sejarah sangat kabur dan pertemuan-pertemuan arkeologi sangat sedikit untuk mengungkap kisah-kisah dalam Al-Qur'an, dalam kerangka pengetahuan itu, kisah-kisah Al-Qur'an memiliki realitas yang diyakini kebenarannya, termasuk peristiwa yang ada di dalamnya. Ia adalah bagian dari ayat-ayat yang diturunkan dari sisi Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Maka dari manusia mukmin, tidak ada kata kecuali menerima danmengambil 'ibrah pelajaran Pengaruh Kisah Al-Qur'an Terhadap PendidikanTidak dapat diragukan lagi bahwa cerita yang pasti dan autentik dalam Al-Qur'an dapat mengetuk para pendengarnya dan dapat menembus jiwa manusia dengan mudah dan serta tidak menjenuhkan para yang diterima dan disampaikan disekolah ancapkali berdampak pada kejenuhan. Para pelajar sering tidak dapat mengikuti dan mendalaminya kecuali denga penuh kesulitan dan rasa yang membosankan, apalagi jika pelajaran itu, dalam konteks ini metode cerita sangat beguna dan bermanfaat masa kanak-kanak, seorang anak cenderung untuk mendengarkan cerita dan cenderung untuk mengingat apa yang diceritakannya, lalu dia ceritakan lagi kepada teman-temannya. Inilah fenomena alami yang terjadi pada anak-anak. Oleh karena itu, bagi para guru/pendidik harus memanfaatkan metode cerita itu sebagai media proses belajar mengajar, apalagi dalam pelajaran agama yang padat materinya, metode cerita ini memang pas untuk penyajian kisah dalam Al-Qur'an merupakan metode yang dapat ditiru oleh para guru/pendidik untuk membantu mereka agar sukses dalam mengemban tugas agungnya. Seorang guru dapat menyampaikan pelajaran sembari menyelinginya dengan kisah-kisah para Nabi, berita tentang orang-orang terdahulu, sunnatullah dalam kehidupan, keadaaan umat-umat terdahulu, dan lain sebagainya. Dalam menyampaikan kisah-kisah Al-Qur'an tersebut, seorang pendidik dapat mengungkapkannya dengan metode yang sesuai dengan tingkat berpikir para pelajarnya atau sesuai dengan tigkat kecerdasan mereka.[2]8BAB Al-Qur'an kisah-kisah yang termuat dalam Al-Qur'an, dimana diceritakannya tentang pemberitaan mengenai ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat kenabian yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah, sedang, dan akan qashash dalam Al-Qur'an adalah sebagai penunjuk dari Allah yang diemban para Nabi dan Rasul Allah sebagai penjelasan syari'at ke-Islaman kisah Al-Qur'anterhada pendidikan adalah paling tepat dengan menyampaikan kisah-kisah Al-Qur'an tersebut, maka seorang pendidik dapat mengungkapkannya dengan metode yang sesuai dengan tingkat berpikir para pelajarnya atau sesuai dengan tigkat kecerdasan SaranBerdasarkan penguraian tentang qashash Al-Qur'andiatas, menceritakan kisah-kisah dalam Al-Qur'an sebagai metode pembelajaran pendidikan agama terutama untuk para pendidik adalah cara yang tepat mengingat usia anak-anak yang dapat lebih menyerap kisah tersebut dan akan berlanjut dari pembicaraan meraka dengan individu-individu menyampaikan kisah-kisah Al-Qur'an tersebut, seorang pendidik dapat mengungkapkannya dengan metode yang sesuai dengan tingkat berpikir para pelajarnya atau sesuai dengan tigkat kecerdasan PustakaAnsori, Qur'an kaidah-kaidah Memahami Firman PT Raja Grafindo Shubhi, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur'an, Jakarta Pustaka Firdaus, Mann', Mabhits fi 'Ulm Al-Qur'an, Riyadh Muassasah ar-Rislah, 1976. Al-Qaththn, Mann' Khalil, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an, tejemahan Mudzakir AS, Jakarta Litera Antar Nusa, 2004 QURANKisah-Kisah DaLAM Al-quranMakalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok Studi Al-quranDosenPengampu Siti Maryam Munjiat Mutiara Fatma Zein NurJURUSAN TADRIS BAHASA INGGRISFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2018Daftar IsiDAFTAR ISI - iBAB I PENDAAHULUAN Belakang Masalah Masalah 1 BAB II PEMBAHASAN Al-Qur'an 2B. Macam-macam Qashash Al-Qur'an Al-Qur'an Pengulangan Qashash dalam Al-Qur'an 5E. Perbedaan Kisah dalam Al-Qur'an dengan Lainnya 5F. Pengaruh Kisah Al-Qur'an Terhadap Pendidikan 8BAB II PENUTUP 9DAFTAR PUSTAKA 10i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Lihat Pendidikan Selengkapnya
Jin makhluk Allah swt yang diciptakan dari api dan yang bersifat gaib. Jin menurut bahasa berasal dari lafatz ijtinan yang berarti istitar sembunyi dari lafazh jannatul lail ajanahuu yaitu jika malam menutupinya. Mereka sembunyi dan tidak terlihat oleh mata manusia maka disebut jin, mereka bisa melihat manusia tetapi mereka tidak bisa dilihat oleh manusia sebagaimana firman Allah Swt "Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka."QS. Al A'raaf 27 Jin menurut istilah adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam dalil-dalil dari Al Qur'an dan hadits yang menunjukan bahwa jin diciptakan dari api. Allah Swt berfirman "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum Adam dari api yang sangat panas." QS. Al Hijr 27 Jin memiliki roh dan jasad. Dalam hal ini, Syaikhuna Muqbil bin Hadi rahimahullahu mengatakan “Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta mereka bisa masuk dari tempat manapun." Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Jin dengan manusia juga hampir sama tabiatnya, artinya ada yang jahat dan ada yang baik bahkan ada juga yang usil yang selalu menggangu manusia. Sehingga manusia takut melihat jin apabila menggangu melalui penampakan wujud atau mengeluarkan suara tanpa ada yang nampak. Lalu bagaiman cara kita untuk mengusir makhluk halus tersebut? Inilah penjelasan imam Al-Ghazali. Imam Ghazali menerangkan dalam kitabnya, Khawasul Qur’an bahwa Ibnu Kutaibah meriwayatkan suatu peristiwa yang terjadi dinegeri Basrah, yaitu salah seorang pedagang kurma bernama Ka’ab telah pergi kenegeri Basrah membawa barang dagangnya, untuk dijual dipasar Basrah. Setelah Ka’ab sampai disana, ia mencari tempat penginapan, tetapi semuanya telah penuh diisi oleh pedagang-pedagang yang telah datang terlebih dahulu. Kemudian Ka’ab melihat sebuah rumah kosong, didindingnya terdapat banyak sarang laba-laba. Kelihatannya rumah itu telah lama tidak didami orang. Ka’ab datang kepada yang mempunyai rumah, ia ingin menyewa tempat itu selama kurang lebih satu minggu. Kata yang mempunyai rumah, "Rumah itu aneh sekali, selalu menjadi buah masyarakat ramai. Menurut kata-kata orang rumah itu ditempati oleh jin ifrit. Banyak orang yang menempatinya binasa karenanya." Ka’ab berkata, "Meskipun demikian, karena tempat lain tidak ada, saya bersedia tinggal ditempat itu, asal saja yang mempunyai mengizinkan." “Baiklah” kata yang mempunyai rumah. “Saya tidak keberatan dan saya tidak memungut sewa apa-apa.” Ka’ab tinggal dirumah itu mulai sore hari tidak merasa takut, tetapi setelah tengah malam Ka’ab menampak bayangan hitam dengan dua buah mata bernyala-nyala seperti api, mendekati Ka’ab, maka segera Ka’ab maka segera bangun dan membaca “Allaahu laa ilaa ha illaa huwal hayyul qayyuum” Tetapi bayangan hitam itu selalu mengikuti apa yang dibaca oleh Ka’ab sehingga hampir pada akhir ayat. Tetapi setelah Ka’ab membaca akhir ayat yang berbunyi, “Walaa ya udlu hifdluhumaa wa huwal 'aliyyul adhiim” tidak terdengar lagi suara yang mengikutinya. Ka’ab heran dan diulanginya lagi “Walaa ya uudluhuu hifdluhumaa wahuwal aliyyil adhim” Tetapi tidak terdengar lagi suara yang mengikutinya, maka dibacanyalah berulang kali dan bayang hitam itu pun lenyaplah dari pandangan Ka’ab dan tercium, suatu bau seperti ada sesuatu ada yang terbakar. Kemudian Ka’ab tidur ditempat itu dengan tidak mendapatkan gangguan apa-apa. Dipagi hari Ka’ab melihat disalah satu sudut rumah itu bekas-bekas seperti ada sesuatu yang telah terbakar dan tampak ada bau Disaat itu Ka’ab mendengar suatu suara berkata hai Ka’ab, "Engkau telah membakar jin ifrit yang ganas.” Ka’ab heran dan berkata “Dengan apa aku membakarnya ?” jawab suara itu “Dengan firman Allah, Walaa ya uuduhuu khifdluhumaa wahuwal aliyyul adhiim." Siapa yang membaca ayat kursyi dengan dawan setiap kali selesai sembahyang fardlu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah dan kepasar, setiap kali masuk ketempat tidur dan pergi musfir, insya allah ia akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan dan binatang-binatang yang memudaratkan. Hartanya, rumahnya dari kecurian, kekaraman dan kebakaran. Didapatnya keselamatan dan kesehatan jasmani dengan izin Allah yang hidup dan berdiri sendiri. Demikianlah yang terdapat dalam keterangan pada kitab khawasul Qur’an, karya Imam Ghazali. Inilah bacaan ayat kursi selengkapnya اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
kitab khawasul qur an